Film Kembalinya Cinta Sejati: Perjalanan Cinta Prabowo Subianto

Jason PARFI

PARFI – Setelah sebelumnya sempat viral Film Penantian Panjang, kini kembali viral film Kembalinya Cinta Sejati : Perjalanan Cinta Prabowo Subianto. Tidak jauh berbeda dengan isu sebelumnya, ini hanyalah sebuah poster editan yang dibuat oleh pendukung nomor urut 02 tersebut.

Namanya netizen besar harapannya agar film Kembalinya Cinta Sejati ini bisa benar-benar tayang di bioskop dan menginspirasi semua penonton tentang betapa beratnya perjuangan untuk mempertahankan suatu hubungan percintaan yang senantiasa di dalamnya selalu ada bumbu-bumbu kehidupan.

Baca Juga: Sinopsis Film 172 Days

Fakta Tentang Film Kembalinya Cinta Sejati

Fakta Tentang Film Kembalinya Cinta Sejati

Majunya Prabowo Subianto ke Pilpres 2024 ini membuat hubungannya dengan Titiek Seoharto kembali jadi sorotan publik. Apalagi di saat acara pidato kemenangan Prabowo-Gibran pada hari Rabu, 14 Februari 2024 di Senayan Jakarta. Prabowo menyapa nama Titiek Soeharto secara khusus di acara tersebut.

Poster film Kembalinya Cinta Sejati : Perjalanan Cinta Prabowo Subianto dan Penantian Panjang Kisah Prabowo dan Titiek Soeharto sempat viral di media sosial. Bahkan banyak yang mengira bahwa poster film tersebut benar-benar poster film yang akan ditayangkan di bioskop.

Tetapi kenyataannya bahwa poster film Kembalinya Cinta Sejati dan Penantian Panjang yang beredar di media sosial tersebut bukanlah poster film asli. Poster film tersebut adalah salah satu karya dari netizen yang mengsupport agar kisah cinta Prabowo dan Titiek Soeharto benar-benar difilmkan.

Untuk pemeran dari film tersebut, banyak orang menyarankan Al Ghazali untuk memerankan sosok Prabowo. Sedangkan untuk sutradaranya ada yang menyarankan untuk disutradarai oleh Hanung Bramantyo.

Viralnya poster film tersebut banyak membuat netizen berharap jika Prabowo Subianto dan Titie Soeharto bersatu kembali.

Jadi faktanya film Kembalinya Cinta Sejati Perjalanan Cinta Prabowo Subianto yang viral tidak benar-benar akan tayang dibioskop. Ini hanyalah poster film karya netizen yang berahap jika kisah cinta Prabowo dan Titiek Soeharto difilmkan. Karena banyak yang menganggap kisah cinta keduanya jika difilmkan bisa sukses seperti film Habibie & Ainun.

Baca Juga: Sinopsis Film Kupu Kupu Kertas

Kisah Cinta Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto

Kisah Cinta Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto

Kisah cinta Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto dituliskan di buku Jejak Perlawanan Begawan Pejuang-Sumitro Djojohadikusumo. Buku yang terbit tahun 2000 tersebut karya Sumitro Djojohadikusumo yang merupakan ayah dari Prabowo Subianto.

Dalam bab Besanan dan Hubungan dengan Soeharto diceritakan bahwa Prabowo dan Titiek Soeharto menikah di bulan Mei 1983.

Pacaran Selama 2 Tahun

Kisah cinta keduanya dimulai dari berpacaran selama 2 tahun, dan Titiek Soeharto sendiri sebenarnya bukan cinta pertama Prabowo. Sebelumnya Prabowo sudah pernah menjalin hubungan serius dengan beberapa wanita.

Pada suatu hari Prabowo mengenalkan Titiek Soeharto sebagai pacarnya kepada sang ayah Sumitro. Titiek Soeharto sendiri sebenarnya merupakan salah satu murid dari ayah Prabowo.

Ibu Titiek Soeharto, Tien Soeharto, mendekati Sumitro dan berbisik soal kedekatan Prabowo dan anaknya. Tak berapa lama setelah itu datang Tjoa Hok Sui, orang kepercayaan Probosutedjo, untuk mendorong Sumitro segera meresmikan hubungan Prabowo dan Titiek.

Lamaran

Proses lamaran dilakukan Sumitro, Ayah Prabowo dengan mendatangi keluarga Titiek Soeharto. Dimana pada saat itu, ayah Titiek Soeharto adalah Bapak Suharto yang merupakan Presiden Republik Indonesia. Tetapi proses lamarannya tidak langsung diterima oleh pihak Pak Suharto, karena harus melakukan pertimbangan.

Karena pada saat ini posisi Soeharto masih jadi kelapa negara sedangkan Sumitro merupakan seorang cendikiawan terkenal. Setelah proses lamaran tersebut, akhirnya keluarga Soeharto menerima lamaran tersebut.

Menikah dan Memiliki 1 Anak

Setelah proses lamaran, akhirnya Prabowo dan Titiek menikah di bulan Mei 1983. Dari pernikahan tersebut lahirlah anak semata wayang yang diberinama Ragowo Hediprasetyo atau lebih dikenal dengan nama Didit Prabowo.

Didit Prabowo saat kecil lebih lebih sering tinggal di Boston, Amerika Serikat dan saat ini dia tinggal di Paris dan berprofesi sebagai desainer.

Hubungan Meregang Karena Politik

Meregangnya hubungan Prabowo dan Titiek mulai terlihat sejak tahun 1995, dimana Sumitro sering melakukan kritik terhadap kebijakan pembangunan Soeharto. Bahkan Sumitro juga menerima lawan politik Soeharto yaitu H.R. Darsono.

Salah satu kritik Sumitro yang cukup keras yaitu tentang kebocoran 30 persen dana pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahan Soeharto. Ditambah lagi Prabowo Subianto dituding telah mengkhianati Soeharto. Dimana saat terjadi Kerusuhan Mei 1998, Prabowo ditoung membiarkan mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR. Hingga akhirnya hubungan keduanya harus berakhir setelah 15 tahun pernikahan.

Setelah 25 Tahun Pasca Perceraian

Sejak kurang lebih 25 tahun pasca perceraian tersebut keduanya Prabowo dan Titiek karap tampil bersama lagi pada sebuah acara. Sehingga karena kedekatan tersebut membuat banyak beredar bahwa ada isu keduanya akan rujuk. Apalagi selama 25 tahun pasca perceraian, baik Titiek Soeharto ataupun Prabowo, keduanya tidak pernah mencari pasangan baru.

Untuk kelanjutan kisah cinta Prabowo dan Titiek Soeharto masih menjadi misteri dan belum tahu seperti apa endingnya. Sehingga banyak orang berspekulasi bahwa kedekatan keduanya akhir-akhir ini ada kemungkinan akan rujuk. Dan akhir-akhir ini viral poster film Kembalinya Cinta Sejati di media sosial. Dimana  film Kembalinya Cinta Sejati diinginkan netizen untuk menggambarkan kisah cinta Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto.

Akhir Kata

Jadi itulah tadi penjelasan tentang fakta film Kembalinya Cinta Sejati : Perjalanan Cinta Prabowo Subianto. Berdasarkan fakta yang ada jika film tersebut tidaklah ada, karena hanya karya dari netizen di media sosial yang mengharapkan keduanya rujuk kembali.

Baca Juga

Jason PARFI

Jason Setiawan adalah seorang kritikus film yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Sejak memasuki dunia jurnalistik film, ia telah menyampaikan pandangan kritisnya tentang berbagai film dari berbagai genre dan budaya. Dikenal karena tulisannya yang tajam dan analitis, Jason sering memberikan wawasan mendalam tentang aspek teknis dan naratif dalam karya-karya sinematik. Melalui artikel-artikelnya yang beragam, ia terus berkontribusi dalam membentuk pandangan dan kesadaran pembaca tentang seni dan industri perfilman.