Film Dirty Vote: Pro-Kontra Pemilu 2024, Indikasi Ada Kecurangan

Vano PARFI

Sekilas Tentang Film Dirty Vote

PARFI – Memasuki musim pemilu beberapa waktu lalu, keberadaan film Dirty Vote berhasil membuat geger masyarakat di Indonesia. Bahkan keberadaan dari film tersebut juga sudah ditonton oleh beberapa negara lainnya.

Bahkan hingga sampai sekarang, keberadaan dari film tersebut juga sudah ditonton oleh jutaan orang dan masih menjadi pembahasan. Dari film itulah, akhirnya menuai sejumlah pro kontra di sejumlah sosial media.

Film yang disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono tersebut bisa Anda tonton secara gratis melalui Youtube. Jika Anda penasaran dengan cerita yang ada di dalamnya, maka silahkan simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Film Kembalinya Cinta Sejati: Perjalanan Cinta Prabowo

Sekilas Tentang Film Dirty Vote

Sekilas Tentang Film Dirty Vote

Film Dirty Vote memang baru saja dirilis pada bulan Februari 2024 ini, tetapi berhasil mendapatkan jutaan penonton karena sangat menggegerkan publik. Bagaimana tidak, film yang disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono disebut menjelaskan kecurangan akan adanya pemilu 2024.

Dandhy Laksono sendiri adalah seorang sutradara yang sudah banyak melahirkan film terkenal seperti Sexy Killer dan The End Game. Melalui Dirty Vote, namanya kembali dikenal oleh publik.

Film dengan durasi hampir 2 jam tersebut akan menampilkan sejumlah pembicara seperti Zainal Arifin, Feri Amsari hingga Bivitri Susanti yang merupakan ahli hukum. Ketiga narasumber tersebut mencoba menjelaskan tentang adanya kecurangan pada pemilu 2024 ini.

Dirty Vote adalah sebuah film dokumenter yang mencoba memberitahu publik bahwa Presiden Jokowi sudah menggunakan sumber daya negara untuk menjadi pemenang. Tujuannya adalah untuk mendukung menteri pertahanannya dengan wakil presiden, putra sulungnya.

Dari situlah maka mengakibatkan publik memberikan pendapatnya tersendiri mengenai film tersebut. Tidak sedikit dari masyarakat yang mendukung isi dari film tersebut, tetapi banyak pula yang melakukan penolakan karena isi dari film tidak sesuai dengan kenyataan.

Baca Juga: Film Penantian Panjang: Kisah Prabowo dan Titiek Soeharto

Poin Penting Dalam Dirty Vote

Poin Penting Dalam Dirty Vote

Mengisahkan mengenai pemerintahan Jokowi yang dianggap sudah memanfaatkan jabatannya untuk membuat keputusan, Dirty Vote ternyata juga memuat sejumlah poin penting didalamnya. Adapun sejumlah poin yang ada di dalamnya seperti:

  • Film ini menganalisa akan adanya gabungan suara di Pulau Sumatera pada Pemilu 2014 dan 2019 untuk Jokowi dan Prabowo sehingga akan memberikan keuntungan
  • 2 provinsi baru di Papua sudah langsung dilibatkan dalam pemilu 2024
  • Terdapat kelompok desa yang menggelar acara deklarasi guna mendukung paslon 2 dan adanya potensi kecurangan karena keterlibatan kepala desa
  • Adanya menteri yang tidak netral dan masih menjabat, namun bergabung dengan tim kampanye sekaligus tidak mengajukan adanya cuti
  • Presiden Jokowi dianggap tidak netral karena bertemu dengan partai 02 dan Capres 02 dalam kondisi tidak cuti
  • Mengulas tentang adanya penyelewengan bansos yang digunakan sebagai aalat untuk melakukan kampanye.
  • Adanya sebuah partai kecil yang merupakan pecahan partai besar justru diloloskan oleh KPU untuk mengikuti Pemilu 2024.

Diikuti Oleh 3 Pakar Hukum

Diikuti Oleh 3 Pakar Hukum

Keberadaan dari film satu ini memang mencoba mengungkapkan adanya tindak kecurangan dalam kegiatan pemilu. Adanya dugaan kecurangan tersebut diulas oleh para hukum tata negara yakni Zainal Arifin Mochtar, Feri Amsari hingga Bivitri Susanti.

Di dalam film tersebut, ketiga pakar hukum mencoba untuk membahas tentang sejumlah instrumen kekuasaan. Yang mana instrumen itu digunakan agar memperoleh kemenangan pemilu serta merusak adanya tatanan demokrasi.

Sebagai informasi tambahan Zainal Arifin merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada dan memperoleh gelar sarjana Ilmu Hukum pada tahun 2023. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan gelar Master of Law di Universitas Northwestern, Chicago.

Sedangkan Feri Amsari adalah seorang aktivis hukum sekaligus cendekiawan Indonesia lulusan Universitas Andalan. Bivitri Susanti berasal dari Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera sekaligus memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Indonesia pada 1999 silam.

Fakta Tentang Film Dirty Vote

Fakta Tentang Film Dirty Vote

Terdapat sejumlah fakta yang ada dibalik film penuh dengan pro kontra tersebut. Beberapa fakta tersebut diantaranya adalah:

Trending di Media Sosial

Sehari setelah peluncuran dari film ini di Youtube ternyata langsung menjadi pembicaraan di berbagai platform media sosial. Bahkan banyak tokoh publik sekaligus influencer yang ikut serta dalam memberikan pendapat.

Kolaborasi Cukup Luas

Untuk membuat Dirty Vote, pihak sutradara ternyata juga melakukan kolaborasi dengan berbagai lembaga ataupun organisasi. Mulai dari Greenpeace Indonesia, Aliansi Jurnalis hingga Indonesia Corruption Watch.

Reaksi dari Pihak Terkait

Fakta berikutnya yang perlu dibahas adalah reaksi dari pihak terkait terutama Tim Kampanye Nasional Prabowo Griban. Mereka menyebutkan bahwa isi sebagian besar dari film tidak sesuai dengan realitas dan hanya bersifat argumentatif.

Sutradara Film

Sutradara dari film ini adalah Dandhy Dwi Laksono, yang juga menyampaikan bahwa tujuan dari pembuatan film adalah sebagai sarana edukatif. Terlebih lagi untuk gelaran pemilu yang diadakan pada tanggal 14 Februari 2024 kemarin.

Dirty Vote sendiri memang bukan hanya sekedar film dokumenter saja, tetapi juga menjadi ungkapan pendapat akan adanya kecurangan pemilu 2024. Dengan menonton film Dirty Vote, ternyata terdapat sejumlah poin yang akan didapat.

Baca Juga

Vano PARFI

Vano Leonard, seorang pengamat film dan penulis artikel berbakat, telah menyelami dunia perfilman dengan penuh semangat sejak awal kariernya. Dengan latar belakang pendidikan di bidang Sastra Film, Vano telah menyumbangkan wawasannya yang tajam melalui artikel-artikelnya yang mendalam tentang analisis film, penulisan skenario, dan tren terkini dalam industri perfilman. Kepekaannya terhadap aspek visual dan naratif telah membuatnya menjadi sumber inspirasi bagi pembaca yang ingin mendalami lebih jauh ke dalam keindahan dan kompleksitas seni film.