Sinopsis American Psycho (2000): Alur Cerita Film – Penjelasan Ending

Vano PARFI

Sinopsis American Psycho 2000

PARFI – Banyak orang mencari sinopsis American Psycho sebelum menontonnya. Hal itu karena memang cerita dari film tersebut cukup gelap sehingga para penonton sedikit ragu namun tetapi penasaran untuk menontonnya.

Dengan melihat sinopsis ceritanya, tentu Anda bisa mendapatkan gambaran seperti apa keseluruhan alur filmnya. Hal tersebut membuat Anda lebih bisa mengikuti cerita di dalam filmnya secara lebih baik lagi.

Secara garis besar, kisah dari American Psycho ini bercita tentang kehidupan kaum kerah putih. Nah, untuk mengetahui seperti apa alur serta gambaran ending filmnya, silakan simak pada ulasan berikut ini.

Baca Juga: Sinopsis Sound of Freedom (2023)

Sinopsis American Psycho (2000)

Sinopsis American Psycho 2000

Melihat sinopsis American Psycho dapat menjadi cara bagi Anda untuk memahami alur ceritanya. Berikut adalah sinopsis lengkap dari film tersebut mulai dari alur cerita hingga penjelasan dari ending.

1. Awal Cerita

Patrick Bateman merupakan banker di perbankan investasi. Menginjak usia 27 tahun, dia telah mempunyai berbagai hal yang diinginkan oleh setiap manusia yang hidup di dunia.

Pekerjaan mentereng, penghasilan besar, apartemen mewah, hingga pasangan hidup cantik merupakan hal yang telah didapatkan olehnya. Akan tetapi, rupanya semua hal itu tidak menjamin kehidupannya menjadi terasa indah.

Bateman tidak menyukai rekan kerjanya sesama pejabat atas. Di suatu rapat, Bateman bersama teman-temannya saling memamerkan kartu nama. Kartu nama tersebut dapat membanggakan apabila bentuknya lebih bagus dari yang lain.

Pada waktu itu, Bateman merasa terganggu karena rekannya, Paul Allen, mempunyai kartu nama lebih bagus dari miliknya. Alhasil, dia merasa kesal dan melampiaskan amarahnya tersebut dengan menghabisi tunawisma beserta anjingnya.

2. Konflik

Ketika pesta malam Natal, Bateman mengajak Allen makan malam. Saat itu, Allen salah mengira bahwa Bateman merupakan teman kerja lainnya bernama Halbestram. Rasa dengki dari Bateman ke Allen semakin menjadi-jadi saat Ia memesan restoran mewah bernama Dorsia.

Setelah pesta, Bateman mencoba mengajak Allen supaya mau datang ke apartemen miliknya. Sesampainya di apartemen, Allen masih duduk dalam keadaan mabuk sebari melihat-lihat ruang apartemennya.

Bateman lalu menyetel musik dan menjelaskan bagian seni dari lagu tersebut. Lalu, Dia menuju kamar mandi, memakai jas hujan dan membawa sebuah kapak. Kemudian, sebari melanjutkan penjelasan lagunya, Ia menuju ke arah belakang Allen dan selanjutnya menikam Allen dengan kapak sampai tewas.

Mayat Allen kemudian dibuang dan Bateman pergi menuju apartemen Allen. Supaya kematian Allen tidak diketahui orang, Bateman merekam suaranya ke mesin telepon dan mengatakan Allen sedang ke London untuk urusan bisnis.

Saat di kantor, Bateman didatangi seorang detektif bernama Donald Kimball. Detektif tersebut sedang mencari informasi mengenai hilangnya Allen secara tiba-tiba. Bateman mengatakan kepadanya bahwa Ia tidak mengenal secara dekat Allen dan cuma pernah makan malam sekali.

Di lain waktu, Bateman menyewa dua wanita tunasusila dengan menggunakan nama Paul Allen. Sebelum bercinta, Ia menjelaskan kesukaannya terhadap album band genesis. Setelah selesai bercinta, Ia memukul kedua wanita tersebut hingga terluka dan kemudian membayarnya.

Seiring berjalannya waktu, kejiwaan dari Bateman semakin menjadi-jadi. Dia hampir mencekik teman kerjanya, Luis hanya karena kartu namanya sangat mirip dengan milik Allen. Lalu, Ia juga hampir menembakkan pistol paku ke rekannya bernama Jean.

Suatu waktu, Kimball dan Bateman makan siang bersama dan mengatakan bahwa Ia sedang dalam pengawasan terhadap hilangnya Allen. Namun, ada informasi dari teman kerjanya bahwa ada yang melihat Allen ke London sehingga membuatnya lega dan sekaligus bingung.

Baca Juga: Sinopsis The Bricklayer

3. Penjelasan Ending

American Psycho 2000

Melihat ending film, Bateman telah diceritakan secara visual sudah menghilangkan nyawa orang yang Dia temui. Pembunuhan tersebut dilakukan secara berkelanjutan dan dikaji secara jelas di dalam filmnya.

Selanjutnya, Dia menelepon pengacaranya dan ingin mengakui semua perbuatannya tersebut. Akan tetapi, hal tersebut tentu membutuhkan bukti terkait tindak kejahatan yang sudah dilakukannya. Pada akhir cerita diperlihatkan bahwa semua bukti pembunuhannya hilang.

Berdasarkan visual tersebut, muncul banyak teori yang menyebutkan jika Bateman tidak benar-benar membunuh. Namun, dari pihak sutradara dan penulis novelnya mengatakan tidak mau dengan penuh menunjukkan pembunuhan.

Ending dari film tersebut sekaligus semakin menegaskan sebuah sindiran pada alur ceritanya yang mengarahkan ke para Yuppie. Dari hal itu, pada ending ceritanya dapat diambil kesimpulan bahwa perbuatan keji dari para kalangan atas sangat mungkin dapat terbebas dari jerat hukum.

Dari penjelasan tersebut, pembuat film ingin memberikan pesan menohok tersebut ke masyarakat umum. Artinya, hukum yang seharusnya menegakkan keadilan, nyatanya tidak ada harganya saat melawan kaum kelas atas.

Mengikuti ulasan tentang sinopsis film American Psycho di atas, bisa diketahui bahwa cerita tersebut mengisahkan kehidupan sempurna seorang kalangan atas bernama Bateman. Namun, karena hal sepele Ia tega melakukan serangkaian pembunuhan keji.

Hal yang menjadi highlight cerita ini adalah pada akhirnya, semua bukti pembunuhannya lenyap dan Ia bebas dari tuduhan. Dari ending tersebut, terdapat pesan kritik bahwa kalangan atas sangat mudah untuk terlepas dari jerat hukum.

Baca Juga

Vano PARFI

Vano Leonard, seorang pengamat film dan penulis artikel berbakat, telah menyelami dunia perfilman dengan penuh semangat sejak awal kariernya. Dengan latar belakang pendidikan di bidang Sastra Film, Vano telah menyumbangkan wawasannya yang tajam melalui artikel-artikelnya yang mendalam tentang analisis film, penulisan skenario, dan tren terkini dalam industri perfilman. Kepekaannya terhadap aspek visual dan naratif telah membuatnya menjadi sumber inspirasi bagi pembaca yang ingin mendalami lebih jauh ke dalam keindahan dan kompleksitas seni film.

Tinggalkan komentar